Model Name Service

Name Service dalam Sistem Terdistribusi merupakan layanan penamaan yang berfungsi untuk menyimpan naming context, yakni kumpulan binding nama dengan objek, tugasnya untuk me-resolve nama. Pengaksesan resource pada sistem terdistribusi yang memerlukan:
  • Nama resource (untuk pemanggilan),
  • Alamat (lokasi resource tsb),
  • Rute (bagaimana mencapai lokasi tsb).

Name Service memiliki konsentrasi pada aspek penamaan dan pemetaan antara nama & alamat, bukan pada masalah rute, yang dibahas di Jaringan Komputer. Resource yang dipakai dalam Name Service adalah: komputer, layanan, remote object, berkas, pemakai.
Contoh penamaan pada aplikasi sistem terdistribusi:
–        URL untuk mengakses suatu halaman web.
–        Alamat e-mail utk komunikasi antar pemakai.

Selain itu name service juga merupakan layanan penamaan yang berfungsi untuk  menyimpan naming context, yakni kumpulan binding nama dengan objek, tugasnya untuk me-resolve nama. Kebutuhan akan penamaan juga memicu  munculnya layanan penamaan (Naming Services) yang menyediakan mekanisme dan struktur penamaan objek itu sendiri. Contohnya DNS (Domain Name Service), X.500, COBRA, dan GNS.

Name Resolution, Binding, Attributes
–       Name resolution:  Nama ditranslasikan ke data ttg resource/object tsb.
–       Binding: Asosiasi antara nama & obyek, dan biasanya nama diikat (bound) ke attributes dr suatu obyek.
–       Address: atribut kunci dari sebuah entitas dalam sistem terdistribusi.
–       Attribute: nilai suatu object property.

Penguraian Naming Domains untuk mengakses resource dari URL
 

Tujuan Penamaan
  • Mengidentifikasi
  • Memungkinkan terjadinya sharing
  • Memungkinkan location independence
  • Memberikan kemampuan keamanan (security)

Jenis Nama
User names: Merujuk pada suatu obyek atau layanan; Terdiri dari strings of characters.
Contoh: hp201 untuk pencetak, ~bettyp/tmp/test.c untuk berkas.
System names: Terdiri dari bit string; Internal untuk sistem, tidak ditujukan untuk manusia.

Struktur Nama
  • Primitive/flat names (Unique Identifiers = UIDs)
  • Partitioned Names (PN)
  • Descriptive names (DN)

Name Context
Nama selalu diasosiasikan dengan konteks, yang mendefinisikan di mana nama tsb valid. Ada 2 macam konteks:
–        Universal context
–        Relative context

Name List
Name Lists terdiri dari 2 komponen yaitu:
  • Name agents
  • Name servers

Bentuk Name List
  • Name List Tersentralisasi : Adalah Name list yang berada pada satu mesin.
  • Name List Tereplikasi Penuh : Digunakan untuk mengatasi kekurangan name list tersentralisasi.
  • Name List Tereplikasi Sebagian : Sebagian name lists disimpan dalam cache setiap mesin dan memerlukan mekanisme petunjuk (hint), yang biasanya benar.

Contoh Name Service
  • DNS (Domain Name Service) – memetakan nama domain ke alamat
  • GNS (Global Name Service) – memetakan global name ke atribut-atribut dan skalabilitas, dapat menangani perubahan
  • X500 directory service – memetakan nama orang ke dalam alamat suatu e-mail dan nomor telepon
  • Jini discovery service – mencari objek sesuai dengan atribut yang ada

Suatu name service dapat menyimpan kumpulan satu atau lebih kontek penamaan yaitu sehimpunan keterkaitan antara nama dan atribut objek, seperti user, komputer, services dan remote object.
Yang dibutuhkan dari suatu Name Services adalah : 
– penamaan unik yang standard
– scalability
– consistency
– performance dan availability
– mudah menyesuaikan terhadap perubahan
– perlindungan kegagalan

Dalam rangka memenuhi kebutuhan tersebut, sebuah name server setidaknya dapat  menerapkan mekanisme berikut :
o Partitioning
 Tidak ada satu name server yang dapat menyimpan seluruh nama dan atribut untuk seluruh jaringan. Data nama dipartisi berdasarkan domain.
o Replication
Sebuah domain biasanya memiliki lebih dari satu name server¸ Untuk meningkatkan availability dan performance
o Caching
Sebuah name server dapat melakukan mekanisme caching terhadap data nama dari name server lain
¸ Hal ini dilakukan untuk mencegah operasi permintaan sama berulang ulang

Source :
http://teg849.wordpress.com/2011/04/27/name-service/

posted under | 0 Comments

Proses & Thread Dalam Sistem Operasi

1. Proses


Proses adalah konsep pokok dari sistem operasi. Berbagai macam defnisi mengenai proses 


telah dicetuskan. Secara sederhana, proses adalah sebuah program yang dieksekusi. Proses 


merupakan unit kerja terkecil yang secara individu memiliki sumber daya-sumber daya dan 


dijadwalkan sistem operasi. Sistem operasi mengelola semua proses di sistem dan 


mengalokasikan sumber daya ke proses sesuai kebutuhan.





Secara informal; proses adalah program dalam eksekusi. Suatu proses adalah lebih dari kode program, dimana kadang kala dikenal sebagai bagian tulisan. Proses juga termasuk aktivitas yang sedang terjadi, sebagaimana digambarkan oleh nilai pada program counter dan isi dari daftar prosesor/ processor's register. Suatu proses umumnya juga termasuk process stack, yang berisikan data temporer (seperti parameter metoda, address yang kembali, dan variabel lokal) dan sebuah data section, yang berisikan variabel global.



Process State
Status proses selalu berubah-ubah selama suatu program dieksekusi atau dijalankan. Beberapa status tersebut ialah :
- New : proses baru diciptakan
- Running : proses sedang dijalankan
- Waiting : proses sedang menunggu suatu kondisi tertentu untuk bisa berjalan. (misalkan menunggu respon dari perangkat I/O)
- Ready : proses menunggu untuk dilayani processor
- terminated : proses telah menyelesaikan eksekusi.
pst
Diagram status proses

1.2 Process Control Block (PCB)
Sistem operasi membutuhkan banyak informasi mengenai proses guna pengelolaan proses. Semua informasi ini ada pada PCB. PCB mengandung beberapa informasi seperti berikut :
1. Process State >> berisi informasi status proses. (new,running,waiting,ready,terminated)
2. Program counter >> berisi informasi mengenai alamat instruksi yang akan digunakan selanjutnya.
3. CPU register >> berisi register2 CPU apa saja yang digunakan
4. CPU scheduling information >> berisis penjadwalan proses beserta algoritmanya
5. Memory management information >> berisi informasi tentang berapa jumlah memory yang digunakan, limit register, tabel segment, dll berkenaan dengan penggunaan memory.
6. I/O status information >> berisi informasi tentang perangkat apa saja yang digunakan dalam proses
7. Accounting >> berisi informasi tentang statistik eksekusi proses seperti waktu yang diperlukan, jumlah proses, dll.
pcb
Diagram PCB


2. Thread
Program yang dieksekusi :
1.Proses berat (heavyweight) => proses tradisional
2.Proses ringan (lightweight) => THREAD

Thread terdiri dari ID thread, program counter,himpunan register dan stack. Thread dapat melakukan lebih dari satu
pekerjaan pada waktu yang sama (multithreading). Thread bekerja sama dengan thread lain dalam penggunaan bagian kode, bagian data, dan resource. Dengan penggunaan thread CPU dapat secara ekstensif di antara peer thread tanpa menggunakan manajemen memori.

Keuntungan penggunaan thread :
1.Tanggap
2.Pemberdayaan resorce
3.Ekonomis
4.Pemberdayaan arsitektur multiprocessor



2.1 Single thread dan multi thread
1.Single thread >> process hanya mengeksekusi satu thread saja pada satu waktu
2.Multi thread >> process dapat mengeksekusi sejumlah thread dalam satu waktu.

snmthread


2.2 Model Multithread
Sebelumnya, perlu diketahui apa itu user thread dan kernel thread.
User thread >> pengelolaan thread dilakukan oleh user level (pengguna)
Kernel thread >> pengelolaan thread dilakukan oleh kernel komputer User tidak dapat menginterupsi.

Model-model multithreading :
1. Many to one.
- Beberapa thread user-lever dipetakan ke dalam single kernel thread
- Penggunaannya pada sistem tidak memerlukan dukungan kernel thread

many2one
2. One to one
- Setiap user-level thread dipetakan ke kernel thread.
- Contoh : Windows 95/98/NT/2000

one2one
3. Many to many
- Membolehkan setiap user-level thread dipetakan ke banyak kernel thread
- Membolehkan sistem operasi membuat sejumlah kernel thread
- Contoh : Windows NT/2000 dengan paket ThreadFiber 10, Solaris 2



Kesimpulan:
Proses dan Thread merupakan dua bagian yang saling berhubungan dan berkaitan. Suatu 
program yang sedang dieksekusi merupakan pengertian dari sutau proses. Proses 
membutuhkan sumber daya. Sistem operasi mengeksekusi proses dengan dua cara yaitu batch 
system  yang mengeksekusi  jobs  dan  time-shared system  yang mengatur pengeksekusian 
program pengguna ( user) atau tasks. Proses berisikan stack yang menyimpan alamat register 
dan juga alamat dari sebuah instruksi yang berisikan data  – data  yang dibutuhkan untuk 
instruksi selanjutnya. Program Counter, register set serta stack merupakan bagian dari thread. 
Thread berbagi code section, data section dan juga sumber daya sistem operasi dengan thread 
lain yang dalam proses yang  sama. Kelebihan thread antara lain responsif, berbagi 

posted under | 0 Comments

Software, Teknologi dan Bahasa Komputer

>> Software (Perangkat lunak)


   Software (perangkat Lunak) adalah istilah umum untuk data yang di format dan disimpan secara digital, termasuk program komputer, dokumentasinya, dan berbagai informasi yang bisa di baca dan di tulis oleh komputer. Dengan kata lain, bagian sistem komputer yang tidak berwujud. Istilah ini menonjolkan perbedaan dengan perangkat keras komputer.   Software adalah kumpulan beberapa perintah yang dieksekusi oleh mesin komuter dalam menjalankan pekerjaanya. Software (perangkat lunak) ini merupakan catatan bagi mesin komputer untuk menyimpan perintah, maupun dokumen serta arsip lainnya.


Fungsi Software:

  • Mengidentifikasi program,
  • Menyiapkan aplikasi program agar tata kerja seluruh peralatan terkontrol,
  • mengatur dan membuat pekerjaan lebih efisien
>> Teknologi 

   Teknologi adalah metode ilmiah untuk mencapai tujuan praktis; ilmu pengetahuan terapan atau dapat pula diterjemahkan sebagai keseluruhan sarana untuk menyediakan barang-barang yg diperlukan bagi kelangsungan dan kenyamanan hidup manusia.
   Teknologi merupakan perkembangan suatu media / alat yang dapat digunakan dengan lebih efisien guna memproses serta mengendalikan suatu masalah.

>> Bahasa komunikasi agent

     Menurut Nwana [Nwana, 1996], konsep agent sudah dikenal lama dalam bidang AI, tepatnya dikenalkan oleh seorang peneliti bernama Carl Hewitt [Hewitt, 1977] dengan concurrent actor model-nya pada tahun 1977. Dalam modelnya Hewitt mengemukakan teori tentang suatu obyek yang yang dia sebut actor, yang mempunyai karakteristik menguasai dirinya sendiri, interaktif, dan bisa merespon pesan yang dating dari lain obyek sejenis. Dari berbagai penelitian berhubungan dengan hal diatas, kemudian lahirlah cabang ilmu besar yang merupakan turunan dari AI yaitu Distributed Artificial Intelligence (DAI), yang antara lain membawahi bidang penelitian, Distributed Problem Solving (DPS), Parallel Artificial Intelligence (PAI), dan Multi Agent System (MAS).
     Masa ini terkenal dengan masa generasi pertama penelitian software agent, yaitu periode 1970-1990. Pada umumnya konsentrasi penelitian pada periode ini tertuju ke arah: pemodelan internal agent secara simbolik, isu-isu makro mengenai interaksi, koordinasi, dan komunikasi antar agent dalam kerangka MAS. Tujuan utamanya adalah untuk menganalisa, mendesain, dan mengintegrasikan system dalam kerangka agent yang bias berkolaborasi satu dengan yang lain. Berbagai macam penelitian yang dilakukan pada generasi pertama (1970-1990) itu terangkum secara lengkap dan terorganisir dengan baik dalam buku-buku yang dieditori oleh Bond dan Gasser [Bond et. al., 1988], Gasser dan Huns [Gasser et. al., 1989], dan Chaib-draa [Chaib-draa et. al., 1992]. Kemudian masa generasi kedua dari penelitian agent adalah periode tahun 1990 sampai saat ini. Konsentrasi penelitian pada periode ini khususnya adalah pada: pengembangan dan penelitian teori agent (agent theory), arsitektur agent (agent architecture) dan bahasa pemrograman yang digunakan (agent language). Terangkum dengan baik dalam buku-buku dan makalah-makalah oleh Wooldridge dan Jennings [Woolridge et. al., 1994], [Woolridge et. al.,1995], dan [Woolridge et. al., 1996].

Karakteristik dan Atribut Software Agent

   Untuk memperdalam pemahaman tentang software agent, fungsi, peran, dan perbedaan mendasar dikaitkan software program yang ada, berikut ini akan dijelaskan tentang beberapa atribute dan karakteristik yang dimiliki oleh software agent. Tentu tidak semua karakteristik dan atribut terangkum dalam satu agent (lihat bagian 4 tentang klasifikasi software agent). Pada hakekatnya daftar karakteristik dan atribut dibawah adalah merupakan hasil survei dari karakteristik yang dimiliki oleh agent-agent yang ada pada saat ini.

1. Autonomy: Agent dapat melakukan tugas secara mandiri dan tidak dipengaruhi secara langsung oleh user, agent lain ataupun oleh lingkungan (environment). Untuk mencapai tujuan dalam melakukan tugasnya secara mandiri, agent harus memiliki kemampuan kontrol terhadap setiap aksi yang mereka perbuat, baik aksi keluar maupun kedalam [Woolridge et. al., 1995]. Dan satu hal penting lagi yang mendukung autonomy adalah masalah intelegensi (intelligence) dari agent.
2. Intelligence, Reasoning, dan Learning: Setiap agent harus mempunyai standar minimum untuk bisa disebut agent, yaitu intelegensi (intelligence). Dalam konsep intelligence, ada tiga komponen yang harus dimiliki: internal knowledge base, kemampuan reasoning berdasar pada knowledge base yang dimiliki, dan kemampuan learning untuk beradaptasi dalam perubahan lingkungan.
3. Mobility dan Stationary: Khusus untuk mobile agent, dia harus memiliki kemampuan yang merupakan karakteristik tertinggi yang dia miliki yaitu mobilitas. Berkebalikan dari hal tersebut adalah stationary agent. Bagaimanapun juga keduanya tetap harus memiliki kemampuan untuk mengirim pesan dan berkomunikasi dengan agent lain.
4. Delegation: Sesuai dengan namanya dan seperti yang sudah kita bahas pada bagian definisi, agent bergerak dalam kerangka menjalankan tugas yang diperintahkan oleh user. Fenomena pendelegasian (delegation) ini adalah karakteristik utama suatu program disebut agent.

Sumber:

http://id.wikipedia.org/wiki/Teknologi

http://ketropak.blogspot.com/2012/04/software-teknologi-dan-bahasa.html

posted under | 0 Comments

Komunikasi Data & Protokol

Komunikasi Data

komunikasi data adalah proses pengiriman dan penerimaan data/informasi dari dua atau lebih device (alat,seperti komputer/laptop/printer/dan alat komunikasi lain)yang terhubung dalam sebuah jaringan. Baik lokal maupun yang luas, seperti internet.
Secara umum ada dua jenis komunikasi data, yaitu:
  • Melalui Infrastruktur Terestrial 
Menggunakan media kabel dan nirkabel sebagai aksesnya. Membutuhkan biaya yang tinggi untuk membangun infrastruktur jenis ini. Beberapa layanan yang termasuk teresterial antara lain: Sambungan Data Langsung (SDL), Frame Relay, VPN MultiService dan Sambungan Komunikasi Data Paket (SKDP). 
  • Melalui Satelit    
Menggunakan satelit sebagai aksesnya. Biasanya wilayah yang dicakup akses satelit lebih luas dan mampu menjangkau lokasi yang tidak memungkinkan dibangunnya infrastruktur terestrial namun membutuhkan waktu yang lama untuk berlangsungnya proses komunikasi. Kelemahan lain dari komunikasi via satelit adalah adanya gangguan yang disebabkan oleh radiasi gelombang matahari (Sun Outage) dan yang paling parah terjadi setiap 11 tahun sekali.
  
Tujuan Komunikasi Data


  • Memungkinkan pengiriman data dalam jumlah yang besar secara effisien, tanpa kesalahan dan ekonomis dari satu tempat ke tempat yang lain.
  • Memungkinkan penggunaan sistem komputer dan peralatan pendukungnya dari jauh (remote computer use)
  • Memungkinkan penggunaan sistem komputer secara terpusat maupun secara tersebar sehingga mendukung manajemen dalam hal kontrol (baik sentralisasi maupun desentralisasi )
  • Mempermudah kemungkinan pengelolaan dan pengaturan data yang ada dalam berbagai macam sistem komputer
  • Mengurangi waktu untuk pengolahan data.
  • Mendapatkan data langsung dari sumbernya (mempertinggi kehandalan).
  • Mempercepat penyebarluasan informasi.

 Protokol

Protokol merupakan bahasa komunikasi antara komputer satu dengan komputer lainnya. Seperti halnya manusia yang berkomunikasi dengan bahasa yang sama pula. Maka komputer juga berkomunikasi komputer satu dengan yang lainnya jika kedua komputer menggunakan protokol yang sama juga. Fungsi protokol sendiri bekerja sama untuk menangani proses pengiriman data. Protokol yang sering digunakan atau yang banyak digunakan untuk kemunikasi data pada area yang luas yaitu TCP/IP (Transfer Control Protocol/Internet Protocol).

Protokol adalah sebuah aturan atau standar yang mengatur atau mengijinkan terjadinya hubungan, komunikasi, dan perpindahan data antara dua atau lebih titik komputer. Protokol dapat diterapkan pada perangkat keras, perangkat lunak atau kombinasi dari keduanya. Pada tingkatan yang terendah, protokol mendefinisikan koneksi perangkat keras.
Protokol perlu diutamakan pada penggunaan standar teknis, untuk menspesifikasi bagaimana membangun komputer atau menghubungkan peralatan perangkat keras. Protokol secara umum digunakan pada komunikasi real-time dimana standar digunakan untuk mengatur struktur dari informasi untuk penyimpanan jangka panjang.
Sangat susah untuk menggeneralisir protokol dikarenakan protokol memiliki banyak variasi di dalam tujuan penggunaanya. Kebanyakan protokol memiliki salah satu atau beberapa dari hal berikut:
  • Melakukan deteksi adanya koneksi fisik atau ada tidaknya komputer atau mesin lainnya.
  • Melakukan metode "jabat-tangan" (handshaking).
  • Negosiasi berbagai macam karakteristik hubungan.
  • Bagaimana mengawali dan mengakhiri suatu pesan.
  • Bagaimana format pesan yang digunakan.
  • Yang harus dilakukan saat terjadi kerusakan pesan atau pesan yang tidak sempurna.
  • Mendeteksi rugi-rugi pada hubungan jaringan dan langkah-langkah yang dilakukan selanjutnya
  • Mengakhiri suatu koneksi.
Untuk memudahkan memahami Protokol, kita mesti mengerti Model OSI. Dalam Model OSI terdapat 7 layer dimana masing-masing layer mempunyai jenis protokol sesuai dengan peruntukannya.

Source : 
  • http://id.wikipedia.org/wiki/Komunikasi_data
  • http://www.google.co.id/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=4&ved=0CEcQFjAD&url=http%3A%2F%2Frepository.binus.ac.id%2Fcontent%2FH0515%2FH051582828.doc&ei=ifNnT7i1LsbsrAeu5sTzBw&usg=AFQjCNEb68RYfXI6ZDaLlhDC4itZsWC2aw
  • http://id.wikipedia.org/wiki/Protokol_%28komputer%29
  • http://afghanaus.com/protokol-jaringan-komputer/

posted under | 0 Comments

Permasalahan Sistem Terdistribusi

Masalah dengan sistem terdistribusi yang dapat dimunculkan antara lain berkaitan dengan :
  • Software - bagaimana merancang dan mengatur software dalam Distribusi Sistem
  • Ketergantungan pada infrastruktur jaringan
  • Kemudahan akses ke data yang di share, memunculkan masalah keamanan

  • Kesulitan dan Ancaman dalam sistem terdistribusi antara lain :
Mode pemakaian Variasi yang beragam terhadap karakteristik pemakaian
Contoh : berapa banyak halaman di kunjungi

·         Masalah Internal
Ada beberapa masalah internal yaitu Masalah concurrency, Masalah clock, Mode kegagalan

·         Lingkungan Sistem
Sistem terdistribusi harus mengakomodasi heterogenitas hardware, sistem operasi dan jaringan. Contoh : berapa banyak versi SO?

·         Ancaman Eksternal yaitu Serangan terhadap kesatuan data dan keamanannya

Permasalahan dlm Sistem Terdistribusi
  1. Keheterogenan komponen (heterogeneity)
  2. Keterbukaan (openness)
  3. Keamanan (security)
  4. Scalability
  5. Penangan kegagalan (failure handling)
  6. Concurrency of components
  7. Transparansi
  • Keheterogenan

-Suatu sistem terdistribusi dpt dibangun dr berbagai n/w, o/s, h/w, & p/l yg berbeda.
-IP dpt digunakan utk mengatasi perbedaan jaringan.
-Middleware mengatasi perbedaan lainnya.
  •  Keterbukaan

-Mendukung extensibility.-Setiap komponen memiliki antarmuka (interface), yg di-publish ke komponen lain.
-Perlu integrasi berbagai komponen yg dibuat oleh programmer atau vendor yg berbeda. 
  • Keamanan

- Shared resources & transmisi informasi rahasia perlu dilengkapi dgn enkripsi.
-Cegah denial of service.-PS: Dibahas dlm kuliah Criptography & Information Security. 
  • Scalability

w  Penambahan pemakai membutuhkan penambahan resource yg konstan.
w  Cegah bottleneck.w  Jika perlu, gunakan replikasi. 
  • Penanganan Kegagalan

w  Setiap proses (komputer atau jaringan) dpt mengalami kegagalan secara independen.
w  Komponen lain harus tetap berjalan dgn baik.
w  E.g. failed branch in a distributed banking system. 
  •  Concurrency
w  Multiple users with concurrent requests to a shared resources.
w  Setiap resource hrs aman di lingkungan tsb di atas.
  • Transparansi 
w  Transparan: bagi pemakai, keberadaan beberapa komponen tampak sbg satu sistem saja.
w  Access transparency:
w  Local & remote resources dpt diakses dgn operasi yg sama.
w  Location transparency:
w  Resource dpt diakses tanpa tahu di mana lokasinya.
w  Concurrency transparency:
        Beberapa proses dpt sama-sama menggunakan suatu resource tanpa saling interferensi.
        Bagaimana jika beberapa pemakai secara bersamaan akan mengubah suatu berkas?
w  Replication transparency:
        Pemakai maupun pemrogram aplikasi tidak perlu mengetahui adanya replikasi resource, yg dpt meningkatkan kehandalan & unjuk kerja.
 w  Failure transparency:
        Pemakai & pemrogram aplikasi dpt menyelesaikan tugasnya walaupun ada kegagalan h/w atau s/w.
w  Mobility transparency:
        Resource & klien dpt berpindah tanpa mempengaruhi operasi pemakai atau program.
w  Performance transparency:
        Sistem dpt dikonfigurasi ulang utk meningkatkan unjuk kerja, sejalan dgn perubahan beban sistem.
w  Scaling transparency:
        Sistem & aplikasi mudah bertambah luas tanpa perubahan struktur sistem & algoritma aplikasi.  

Source :
http://galamai-angek.blogspot.com/2010/02/masalah-masalah-sistem-terdistribusi.html




posted under | 0 Comments

Membangun Usaha Warnet Sebagai Implementasi Dari Bisnis Informatika

Usaha warnet sebenarnya cukup mudah untuk didirikan dan dijalankan. Betapa tidak, dengan membeli komputer misalnya 10 buah, kemudian menginstalnya dengan software lalu membuat jaringan agar komputer satu dengan yang lainnya terhubung dan akhirnya mengalirkan koneksi internet ke jaringan tersebut, maka jadilah usaha warnet.
Untuk mengelolanya juga tidak diperlukan orang-orang yang mempunyai skill tinggi dengan gaji yang mahal. cukup lulusan sma yang mengerti tentang komputer. Mungkin karena mudahnya, banyak orang yang berlomba-lomba mendirikan usaha warnet ini.
Jika kita melewati jalan-jalan besar dan disekitar jalan tersebut terdapat universitas, kos-kosan mahasiswa, atau perumahan padat, maka hampir dipastikan ada usaha warnet yang berdiri disitu. Jumlah dari usaha warnet itu tidak hanya satu, bahkan bisa lebih dari 3 untuk lokasi yang berdekatan.
Walaupun sudah ada tiga usaha atau lebih, tetap saja ada warnet baru yang bermunculan. Mereka bertarung untuk mendapatkan pelanggan yang sama. Selain dari pembuatannya mudah, trend teknologi sebenarnya juga mempunyai andil besar dalam pembentukan pasar dari usaha warnet. Komunikasi dan informasi tiada batas itulah yang ditawarkan internet.
Menjamurnya usaha warnet membuat persaingan semakin keras. Mereka bertarung tidak hanya dari sisi kenyamanan, spesifikasi komputer, dan kecepatan koneksi internet, bahkan dari sisi harga. Harga diturunkan sampai merusak pasaran untuk memancing pelanggan. Jika kita ingin bertahan, sudah selayaknyalah kita membangun usaha warnet yang kompetitif.

Membangun Warnet yang Kompetitif

Yang menentukan adalah kemampuan manajemen warnet tersebut apakah bisa bertahan menghadapi persaingan. Persaingan di sini harus dilihat secara general. Saingan warnet bukan cuma warnet tetangganya. ISP juga saingan warnet, sebab ada produk-produk layanan mereka yang bersaingan langsung dengan warnet. PC/Notebook murah juga saingan warnet.
Kombinasi antara PC/Notebook murah dan Produk ISP yang murah atau akses Wifi gratis adalah ancaman yang nyata bagi keberadaan Warnet. Karena itu, warnet harus bisa menempatkan target pasar dan pelayanannya dengan tepat jika tidak ingin tersingkir dari persaingan.
Kesuksesan usaha warnet bisa dilihat dari tingkat okupansinya. Yang umum adalah 7 – 9 jam. Di bawah 7 jam maka warnet itu terhitung sepi. Sementara di atas 9 jam warnet tersebut terhitung ramai (sekali).
Jarang sekali ada warnet yang memiliki tingkat okupansi di atas 9 jam. Semakin dikenalnya teknologi internet oleh masyarakat umum, membuka peluang bagi warnet untuk terus berkembang.
Tahap Perencanaan Awal Membangun Sebuah Warnet:
1.       Hitung bisnis plan dengan baik, komponen penting yang harus diperhatikan adalah:
  • Investasi yang terdiri dari beberapa komponen utama seperti komputer, peralatan LAN, printer, perangkat lunak, meja kursi dan biaya marketing. Sebagai gambaran perkiraan umum jumlah komputer akan menjadi biaya utama investasi.
  • Biaya operasi bulanan yang meliputi gaji operator, office boy, satpam, akses internet, biaya telepon, listrik air, ATK.
  • Pemasukan yang berupa iuran bulanan bagi akses e-mail dan / atau akses Web.
2.       Survey ke lapangan untuk melihat potensi pasar – beberapa patokan sederhana yang perlu diperhatikan adalah:
  • Populasi orang muda yang berada di sekitar wilayah warnet (paling mudah jika berada di dekat kampus / sekolah).
  • Kemampuan finansial orang-orang muda tersebut (minimal sekali mereka sebaiknya mampu mengeluarkan uang Rp. 10-20.000 / bulan untuk akses Internet).
3.      Kuasai teknologi Internet & WARNET. Pada tahapan ini sebaiknya anda melakukan beberapa hal, yaitu:
  • Membeli / membaca buku tentang Internet, saya sarankan untuk membeli buku saya yang berjudul “TCP/IP Disain dan Implementasi” dan “Teknologi Warung Internet” yang di terbitkan oleh PT. Elexmedia Komputindo.
  • Mencoba software Wingate & MDAEMON. Keduanya ada di Internet. Perlu dicatat bahwa software tersebut bukan software gratis / free melainkan software yang sifatnya shareware. Tinggal kita pandai-pandai saja mencari software tersebut.
  • Lakukan survey kondisi jaringan telepon tempat WARNET tersebut, jangan sampai kecepatan data yang akan diperoleh sangat rendah. Sebaiknya diusahakan agar kecepatan dapat mencapai 56Kbps di siang hari.
Tahap Instalasi:
Setelah yakin kita menguasai teknologi WARNET, jaminan pasar cukup baik dan secara bisnis memungkinkan maka langkah selanjutnya adalah melakukan instalasi dan kegiatan pemasaran. Pada saat kegiatan instalasi ini waktu yang dibutuhkan relatif singkat mungkin hanya sekitar 1-2 minggu-an saja jika ruangan & telepon telah tersedia. Sisanya hanya melakukan instalasi komputer dan LAN yang dibutuhkan.
Hal yang paling sulit adalah mendidik operator / penjaga WARNET, karena dibutuhkan kemampuan komputer dan juga nantinya menjadi semacam customer care bagi pelanggan WARNET yang belum tentu semuanya mengenal Intenet bahkan tidak mustahil sebagian besar belum mengenal Internet. Oleh karena itu sangat saya sarankan pada tahapan perencanaan orang / calon operator WARNET tersebut di didik dulu masalah Internet sebelum di terjunkan sebagai operator WARNET.

Tahap operasi:
Pada tahapan ini secara teknologi WARNET telah beroperasi dengan lancar, adapun yang perlu dikembangkan lebih lanjut pada saat operasi WARNET adalah:
  • Marketing / penetrasi pasar. Baik itu melalui leaflet yang relatif sederhana. Maupun menggunakan metoda-metoda marketing yang lebih kompleks, misalnya mengadakan acara-acara diskusi Internet di warga sekitar, talkshow melalui radio dll.
  • Seringkali yang menjadi masalah adalah ketidaktahuan calon pengguna akan keuntungan yang diperoleh melalui internet . Misalnya untuk usaha kecil & menengah, untuk entertainment, dll. Usahakan untuk memberikan wadah bagi pengguna agar menjadi jelas keuntungan yang akan diperoleh dari Internet.
  • Yang mungkin akan menarik juga adalah dengan menggabungkan dengan kursus-kursus penggunanan Internet.
  • Membangun masyarakat melalui forum-forum diskusi misalnya melalui mailing list di Internet. 
Hal-Hal Yang Harus Diperhatikan Dalam Membangun Sebuah Warnet

Dalam membuat dan merencanakan usaha warnet, ada beberapa hal yang patut menjadi pertimbangan utama, yaitu sebagai berikut :

1.    Pemilihan lokasi
Lokasi yang umumnya sangat strategis untuk usaha warnet/internet café dekat lokasi sekolah /kampus, atau dekat dengan pusat keramaian (tempat nongkrong). Sebagian pihak menyebut bahwa berlokasi dekat dengan kegiatan mahasiswa menguntungkan bagi Warnet. Alternatif pengunjung lain adalah kelompok pekerja. Lokasi sangat penting karena bisa dijadikan tolak ukur keberhasilan usaha warnet ini.

2.    Jumlah Komputer
Investasi komputer dalam jumlah banyak adalah faktor penting berikutnya. Selain tingkat utilisasi pemakaian koneksi Internet lebih tinggi, jumlah komputer yang memadai akan menghindarkan pengunjung dari menunggu terlalu lama atau meninggalkan Warnet. Konsekuensi jumlah komputer ini diikuti oleh investasi yang lebih besar untuk ongkos koneksi Internet.

3.    Komputer (Hardware & Software)
Untuk komputer (khusus untuk warnet), carilah komputer yang layak namun tidak mahal. Carilah sesuai spesifikasi dan kebutuhan yang pas karena di warnet pasti user yang datang hanya untuk sekedar browsing atau chatting. Untuk software gunakan yang asli.

4.    Network / Jaringan
Jaringan yang digunakan menggunakan topogfari jaringan type STAR. Untuk jenis networknya menggunakan jenis LAN (Local Area Network). Beberapa perlatan standar yang dibutuhkan  antara lain : HUB atau SWITCH HUB, 1 PC untuk dijadikan router , dan cable network (sebaiknya dibeli 1 rol untuk persiapan/penggantian kabel nantinya) , ethernet card atau sering disebut LAN card dan juga connector (RG 45).

5.    Biaya listrik
Biaya listrik per bulan ditentukan oleh kebutuhan listrik dari warnet tersebut. Untuk memperkirakan biaya listrik yang wajar tentu harus di analisa dulu seberapa besar kebutuhan daya listrik. Untuk 10 unit komputer, disarankan adalah minimal 6600 watt. Perkiraan biaya listrik untuk daya sebesar itu biasanya berada di kisaran Rp 900.000 s/d Rp 1.500.000 per bulan.

6.       Biaya koneksi per bulan
Pilihan koneksi sangat beragam dan bergantung kepada lebar bandwidth, media koneksi, kualitas dll. Lebih baik untuk menentukan dulu kebutuhan bandwidth anda baru berbicara biaya koneksi. Untuk mengetahui berapa biaya koneksi per bulan dapat dilihat dari situs-situs ISP di Indonesia.

Peralatan Jaringan Untuk Usaha Warnet

Peratan jaringan pada Warnet, merupakan peralatan yang digunakan untuk membangun sebuah Warung Internet. Sebelum kita melaksanakan instalasi jaringan, terlebih dahulu kita mempersiapkan Hardware & Software yang akantersambung didalam lingkup jaringan tersebut .
Modul Membangun Jaringan Warnet7Peralatan yang dibutuhkan yaitu PC Server, PC Client, Hub / Switch / Router, Modem., Kabel UTP, Connector RJ45, Crimping Tool, Billing, Peralatanpelengkap seperti meja komputer, pendingin ruangan, Stavolt untuk menormalkantegangan listrik, Webcamp, PSU, Headshet, dan lain-lain.
Langkah-langkah Memulai Membangun Jaringan Warnet Setelah semua peralatan siap, sekarang kita akan membangun sebuah jaringan, berikut adalah hal-hal dalam pembangunan jaringan :
1)      Siapkan peralatan jaringan yang akan kita gunakan, yaitu
a.      Satu buah komputer untuk PC ServerUntuk spesifikasi software dan hardware :CPU Dual Core (minimal P.4), RAM 1 GB (minimal 512 MB), Harddisk 160 GB, Sistem Operasi Windows XP Pack 2, Pengamanan Anti Virus Avira Personal.
b.      Lima buah komputer untuk PC Client Untuk spesifikasi software dan hardware :CPUP.4, RAM 512 MB, Harddisk 80 GB, Sistem Operasi Windows XP Pack 2, Pengamanan Deep Freeze V. 6.61.20.2822, Anti Virus Avira Personal
c.       Software Billing HandyCafe untuk server dan untuk client
d.      Kabel UTP
e.      Connector RJ45
f.        Switch / HUB


Software Yang Dibutuhkan Dalam Usaha Warnet

Browser              Audio and Video Player          Messenger
Mozilla Firefox      Winamp                                               Yahoo Messenger
Opera                         GOM                                                      MIRC
Chrome
Flock

Office                                   PDF Reader                         Flash

Microsoft Office             Adobe Reader                   Adobe Flash
Open Office                       Foxit Reader
Compression
Winrar
7-Zip

Utility                                   Security                              Billing

CCleaner                             Smadav                               Billing Explore
-
                                                Deepfreeze                        Cafesuite


Simulasi Laba Usaha Warnet 1 Bulan

Pemasukan
Sewa Internet          : Rp. 9.000.000,00
Softdrink Snack      : Rp. 300.000,00
Total                              : Rp. 9.300.000,00

Pengeluaran
Bandwith                   : Rp. 1.700.000,00
Listrik                           : Rp.   800.000,00
Maintenance           : Rp. 1.000.000,00
Gaji Operator           : Rp. 1.500.000,00
Lain-lain                      : Rp.   200.000,00
Total                             : Rp. 5.700.000,00

Keuntungan
Laba Bersih       : Rp. 9.300.000,00 - Rp. 5.700.000,00
                      : Rp. 4.100.000,00

Source:
onno.vlsm.org/.../mau-membuat-warung-internet-sendiri-02-2001.rtf


posted under | 0 Comments
Postingan Lama

    Time,,,

TOP

accounting

ini blog,,,

SEMANGAT

    Followers

    blog"


Recent Comments