E-COMMERCE (Web Science)
Perkembangan teknologi komunikasi dan komputer menyebabkan terjadinya perubahan kultur budaya dalam kehidupan sehari-hari. Dalam era yang disebut “information age” ini, media elektronik menjadi salah satu media andalan untuk melakukan komunikasi dalam segala bidang kehidupan.
Artikel kali ini akan membahas tentang salah satu pemanfaatan yang diwujudkan dari media komunikasi muktahir di bidang bisnis salah satunya yaitu E- Commerce. E- Commerce merupakan extension dari commerce dengan mengeksploitasi media elektronik. Meskipun penggunaan media elektronik ini belum sepenuhnya dimengerti, akan tetapi desakan bisnis menyebabkan para pelaku bisnis mau tidak mau harus menggunakan media elektronik ini.
Dalam melakukan aktivitas bisnis, tentunya pemasaran adalah hal yang amat penting demi kelangsungan bisnis yang sedang dijalankan. Iklan melalui media cetak (majalah, koran, tabloid dll) maupun elektonik (televisi, radio dll) sudahlah menjadi hal yang lumrah dilakukan oleh pelaku bisnis agar barang/jasa yang ditawarkan dapat menarik perhatian masyarakat luas. Akhir-akhir ini, pelaku bisnis lebih tertarik dengan memperkenalkan usahanya melalui internet yang biasa disebut dengan bisnis onLine. Contohnya melalui situs bisnis ‘dotcom’ atau bisnis on-line seolah-olah mampu menggantikan bisnis tradisionalnya (off-line). Kita dapat melakukan order dengen cepat di internet dalam orde menit, tetapi proses pengiriman barang justru memakan waktu dan koordinasi yang lebih rumit, bisa memakan waktu mingguan.
Selain itu, bisnis Online sering dilakukan melalui jejaring sosial yang biasa banyak dikunjungi oleh masyarakat luas, contohnya Facebook. Para pembisnis sering memasukkan iklan melalui situs ini dengan menampilkan berbagai contoh produk yang ditawarkan. Mereka pun memberikan langkah-langkah pembelian apabila konsumen tertarik akan produknya.
Menurut Softbank;s Rieschel, Internet hanya menyelesaikan 10% dari proses transaksi sementara 90 % lainnya adalah biaya untuk persiapan infrastruktur back-end, termasuk logistic. Reintiventing dunia bisnis bukan berarti menggantikan system yang ada, tapi justru komplemen dan ekstensi dari system infratruktur perdagangan dan produksi yang ada sebelumnya.
Dalam mengimplementasikan e-commerce tersedia suatu integrasi rantai nilai dari
infrastrukturnya, yang terdiri dari tiga lapis.
Insfrastruktur system distribusi (flow of good).
Insfrastruktur pembayaran (flow of money)
Infrastruktur system informasi (flow of information).
Dalam hal kesiapan infrastruktur e-commerce, dipercayai logistics follow trade yaitu semua transaksi akan diikuti oleh perpindahan barang dari sisi penjual kepada pembeli. Hal ni dilakukan agar dapat terintegrasinya system rantai suplai dari supplier ke pabrik, ke gudang, distribusi, jasa transportasi, hingga ke customer maka diperlukan integrasi enterprise system untuk menciptakan supply chain visibility.
Ada beberapa tahapan yang dapat dilakukan untuk melakukan penyelidikan sebelum memutuskan untuk terjun ke market on-line, diantaranya:
Process conducting dalam penyelidikan :
1) mendefinisikan targer pasar
2) menidentifikasikan kelompok untuk dijadikan pembelajaran.
3) indentity topk untuk diskusi.
Dalam tahap penunjungnya maka dapat diselidiki :
1) identity letak demografi website di tempat tertentu
2) memutuskan focus editorialnya
3) memutuskan isi dari contentnya
4) memutuskan pelayanan yang dibuat untuk berbagai type pengunjung
E-Commerce dapat dibagi menjadi dua jenis, yaitu Business to Business (B2B) dan Business to Consumer (B2C, retail). Kedua jenis eCommerce ini memiliki karakteristik yang berbeda.
Business to Business eCommerce memiliki karakteristik:
Trading partners yang sudah diketahui dan umumnya memiliki hubungan (relationship) yang cukup lama. Informasi hanya dipertukarkan dengan partner tersebut. Dikarenakan sudah mengenal lawan komunikasi, maka jenis informasi yang dikirimkan dapat disusun sesuai dengan kebutuhan dan kepercayaan (trust).
Pertukaran data (data exchange) berlangsung berulang-ulang dan secara berkala, misalnya setiap hari, dengan format data yang sudah disepakati bersama. Dengan kata lain, servis yang digunakan sudah tertentu. Hal ini memudahkan pertukaran data untuk dua entiti yang menggunakan standar yang sama.
Salah satu pelaku dapat melakukan inisiatif untuk mengirimkan data, tidak harus menunggu parternya.
Model yang umum digunakan adalah peer-to peer, dimana processing intelligence dapat didistribusikan di kedua pelaku bisnis.
Business to Business eCommerce umumnya menggunakan mekanisme Electronic Data Interchange (EDI). Sayangnya banyak standar EDI yang digunakan sehingga menyulitkan interkomunikasi antar pelaku bisnis. Standar yang ada saat ini antara lain: EDIFACT, ANSI X.12, SPEC 2000, CARGO-IMP, TRADACOMS, IEF, GENCOD, EANCOM, ODETTE, CII. Selain standar yang disebutkan, masih ada format-format lain yang sifatnya proprietary. Jika anda memiliki beberapa partner bisnis yang sudah menggunakan standar yang berbeda, maka anda harus memiliki sistem untuk melakukan konversi dari satu format ke format lain. Saat ini sudah tersedia produk yang dapat melakukan konversi seperti ini.
Pendekatan lain yang sekarang cukup populer dalam standarisasi pengiriman data adalah dengan menggunakan Extensible Markup Language (XML) yang dikembangkan oleh World Wide Web Consortium (W3C). XML menyimpan struktur dan jenis elemen data di dalam dokumennya dalam bentuk tags seperti HTML tags sehingga sangat efektif digunakan untuk sistem yang berbeda. Kelompok yang mengambil jalan ini antara lain adalah XML/EDI group (www.xmledi.net).
Pada mulanya EDI menggunakan jaringan tersendiri yang sering disebut VAN (ValueAdded Network). Populernya jaringan komputer Internet memacu inisiatif EDI melalui jaringan Internet, atau dikenal dengan nama EDI over Internet.
Topik yang juga mungkin termasuk di dalam business-to-business eCommerce
adalah electronic/Internet procurement dan Enterprise Resource Planning (ERP). Hal ini adalah implementasi penggunaan teknologi informasi pada perusahaan dan pada manufakturing. Sebagai contoh, perusahaan Cisco maju pesat dikarenakan menggunakan teknologi informasi sehingga dapat menjalankan just-in-time manufacturing untuk produksi produknya.
Business to Consumer E-Commerce memiliki karakteristik sebagai berikut:
Terbuka untuk umum, dimana informasi disebarkan ke umum.
Servis yang diberikan bersifat umum (generic) dengan mekanisme yang dapat digunakan oleh khalayak ramai. Sebagai contoh, karena sistem Web sudah umum digunakan maka servis diberikan dengan menggunakan basis Web.
Servis diberikan berdasarkan permohonan (on demand). Konsumer melakuka inisiatif dan produser harus siap memberikan respon sesuai dengan permohonan.
Pendekatan client/server sering digunakan dimana diambil asumsi client (consumer) menggunakan sistem yang minimal (berbasis Web) dan processing (business procedure) diletakkan di sisi server.
Business to Consumer eCommerce memiliki permasalahan yang berbeda. Mekanisme untuk mendekati consumer pada saat ini menggunakan bermacam-macam pendekatan seperti misalnyadengan menggunakan “electronic shopping mall” atau menggunakan konsep “portal”.
Electronic shopping mall menggunakan web sites untuk menjajakan produk dan servis. Para penjual produk dan servis membuat sebuah storefront yang menyediakan catalog produk dan servis yang diberikannya. Calon pembeli dapat melihat-lihat produk dan servis yang tersedia seperti halnya dalam kehidupan sehari-hari dengan melakukan window shopping. Bedanya, (calon) pembeli dapat melakukan shopping ini kapan saja dan darimana saja dia berada tanpa dibatasi oleh jam buka took.
Konsep portal agak sedikit berbeda dengan electronic shopping mall, dimana pengelola portal menyediakan semua servis di portalnya (yang biasanya berbasis web). Sebagai contoh, portal menyediakan eMail gratis yang berbasis Web bagi para pelanggannya sehingga diharapkan sang pelanggan selalu kembali ke portal tersebut.
Menurut sebuah report dari E&Y Consulting, perkembangan Business to Business lebih pesat dari pada Business to Consumer. Itulah sebabnya banyak orang mulai bergerak di bidang Business-to-business.
Meskipun demikian, Business-to-Consumer masih memiliki pasar yang besar yang tidak dapat dibiarkan begitu saja. Tingginya PC penetration (teledensity) menunjukkan indikasi bahwa banyak orang yang berminat untuk melakukan transaksi bisnis dari rumah. Negara yang memiliki indikator PC yang tinggi mungkin dapat dianggap sebagai negara yang lebih siap untuk melakukan eCommerce.
Keamanan
Untuk menjalankan eCommerce, dibutuhkan tingkat keamanan yang dapat diterima. Salah satu cara untuk meningkatkan keamanan adalah dengan menggunakan teknologi kriptografi, yaitu antara lain dengan menggunakan enkripsi untuk mengacak data. Salah satu metoda yang mulai umum digunakan adalah pengamanan informasi dengan menggunakan public key system. Sistem lain yang bisa digunakan adalah privace key system. Infrastruktur yang dibentuk oleh sistem public key ini disebut Public Key Infrastructure (PKI), atau diterjemahkan dalam Bahasa Indonesia menjadi Infrastruktur Services
Electronic Payment
Pembayaran dengan menggunakan media elektronik merupakan sebuah masalah yang belum tuntas. Ada berbagai solusi yang ditawarkan untuk mengatasi masalah electronic payment, antara lain:
Standards: SET, Mondex
Electronic money: e-cash digicash, CyberCash, iKP
Virtual wallet, EMV electronic purse
Credits and debits on the Internet, First Virtual.
Internet banking beserta group yang terlibat di dalamnya, seperti kelompok OpenFinancial Exchange (OFX) yang dimotori oleh CheckFree Corporation Intuit, dan Microsoft beserta institusi finansial lainnya.
Stocks and trading
Smartcards: introduction, CLIP, ISO 7816 (beserta seluruh bagian/part-nya) Java Card, Open Card Framework.
Regulatory issues
Internet economics, digital money
Internet payment protocol, ePurse protocol
Micropayments, yaitu pembayaran dalam jumlah yang sangat kecil (misalnya untuk membaca web site dicha ge 0.25c/halaman)
Electronic check: FSTC Electronic Check Project4
Limitatitions Of Traditonal Payment Instrument.
Security requirement (Authentications, Privacy, Integrity, Non-repudiation, Safety).
Single-Key (Symentric) Encryption.
Public/Private Key System.
Electronic Credit Card (payment using unencypted, encrypted payments, high level security and privacy).
Electronic CASH.
Electronic Pyment Card (smart card).
Three Party Payment System.
source:
1. Efraim Turban, Ephrain McLean, James Wetherbe, Information Technology For
Management, John Wiley & Sons Inc, 2001.
2. Majalah Teknologi, Jakarta, edisi November 2001.
3. XML/ EDI Group
4. www.OpenLDAP.org
5. www.idnic.net.id
6. Salahsatu penyedia security online payment< www.verisign.com>
7. www.openCA.org
8. www.openSSL.org
9. www.modex.com
10. www.digicash.com
11. www.cybercash.com
1 komentar:
Hi Thanks atas Materinya.....
Happy Bloging..
Posting Komentar